Rangka "vampir" ditemukan dalam sebuah penggalian di wilayah Laut Hitam, kota Sozopol, Bulgaria. Rangka tersebut berasal dari Zaman Pertengahan, sekitar 800 tahun lalu, ditemukan dengan batang besi yang menancap di dada.
Para arkeolog mengungkapkan, penemuan batang besi yang menancap di dada menunjukkan adanya ritual melawan vampir pada masa tersebut.
"Praktik ini umum di beberapa wilayah desa Bulgaria hingga dekade pertama abad 20," kata Bozhidar Dimitrov, Kepala National History Museum Sofia.
Penemuan rangka ini adalah yang kesekian kalinya di Eropa. Lebih dari 100 rangka ditemukan di wilayah Bulgaria saja.
Arkeolog menuturkan, vampir yang dipahami di Bulgaria bukanlah vampir peminum darah seperti yang digambarkan di beragam film Hollywood.
Vampir yang dimaksud terkait dengan mayat orang-orang yang terserang wabah penyakit pada tahun 1300-1700, yang telah mengalami dekomposisi.
Kala wabah penyakit melanda, tempat penguburan sering dibuka kembali untuk mengubur jenazah baru korban penyakit. Kadang, orang menjumpai mayat dengan kain kafan di muka berlubang, gigi dan rambut masih tumbuh, serta darah keluar dari bagian mulut.
Sebenarnya, kain kafan yang berlubang disebabkan karena bakteri. Namun, saat itu dipahami bahwa penyebabnya adalah vampir yang merajalela. Batang besi yang ditancapkan berguna untuk mencegah mayat bangkit lagi dan meneror warga sekitar.
Seperti diberitakan Discovery, Rabu (6/6/2012), praktik melawan vampir juga berkembang di wilayah Serbia dan Balkan.
Para arkeolog mengungkapkan, penemuan batang besi yang menancap di dada menunjukkan adanya ritual melawan vampir pada masa tersebut.
"Praktik ini umum di beberapa wilayah desa Bulgaria hingga dekade pertama abad 20," kata Bozhidar Dimitrov, Kepala National History Museum Sofia.
Penemuan rangka ini adalah yang kesekian kalinya di Eropa. Lebih dari 100 rangka ditemukan di wilayah Bulgaria saja.
Arkeolog menuturkan, vampir yang dipahami di Bulgaria bukanlah vampir peminum darah seperti yang digambarkan di beragam film Hollywood.
Vampir yang dimaksud terkait dengan mayat orang-orang yang terserang wabah penyakit pada tahun 1300-1700, yang telah mengalami dekomposisi.
Kala wabah penyakit melanda, tempat penguburan sering dibuka kembali untuk mengubur jenazah baru korban penyakit. Kadang, orang menjumpai mayat dengan kain kafan di muka berlubang, gigi dan rambut masih tumbuh, serta darah keluar dari bagian mulut.
Sebenarnya, kain kafan yang berlubang disebabkan karena bakteri. Namun, saat itu dipahami bahwa penyebabnya adalah vampir yang merajalela. Batang besi yang ditancapkan berguna untuk mencegah mayat bangkit lagi dan meneror warga sekitar.
Seperti diberitakan Discovery, Rabu (6/6/2012), praktik melawan vampir juga berkembang di wilayah Serbia dan Balkan.
Sumber :
DISCOVERY
, kompas.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar