Jumat, 20 Maret 2015

Fenomena Buah Manggis

sumber: http://us.images.detik.com/content/2014/07/07/763/183201_manggis2.jpg


pohon manggis di tepi rawa
tempat kakek tidur beradu
sedang menangis nenek tertawa
melihat kakek bermain gundu

Dari pantun ini sudah bisa dilihat bahwa yang akan dibahas adalah pohon manggis. Cukup tiga tahun yang lalu banyak orang yang tidak tahu apa itu buah manggis. Jangan ditanya rasanya karena tidak pada tahu. Untuk mendapatkannya pun susah karena sedikit yang jual dan harganya murah. Orang-orang zaman dahulu menggunakan manggis untuk main tebak-tebakan karena buah ini selalu jujur. Maksudnya adalah jumlah kelopak yang ada di bawah buah manggis akan sama dengan jumlah potongan buah manggis yang ada di dalam buah.

Mengapa manggis kini terkanal dan fenomenal? Bukan karena ada manggis yang bernama asing seperti pepaya california maupun jambu bangkok atau durian monthong, tetapi karena iklan sebuah obat herbal yang gencar ditayangkan di televisi. Orang-orang secara suka maupun tidak suka, sengaja maupun tidak sengaja akan melihat iklan tersebut berkali-kali di televisi. Salah satu hasilnya adalah orang-orang mencari buah manggis karena ada yang penasaran juga dan ada yang ingin kulitnya dibuat obat sendiri. Manggis yang awalnya beharga di bawah 15 ribu rupiah kini sudah berlipat ganda menjadi sekitar 40 ribu rupiah. Hampir setara dengan buah impor harganya. Apabila dulu buah manggis susah untuk didapatkan, entah mengapa sekarang dengan mudah didapatkan hingga mudah didapatkan di swalayan ternama di indonesia. Generasi muda akhirnya mengetahui bahwa ada buah manggis. "Buah manggis ternyata rasanya manis dan enak ya..." Kata-kata yang terlontar dari orang-orang yang baru merasakan nikmatnya buah manggis.

Fenomena buah manggis yang menggemparkan Indonesia sangat memberikan dampak positif bagi masyakarat Indonesia. Banyak sekali buah-buah lokal yang terlupakan. Bahkan banyak yang sering mengucapkan nama buah tersebut tetapi tidak tahu kalau yang sering diomongkan adalah buah. Sebagai contoh, anak-anak bisa mengenal karakter lobi-lobi dari sebuah majalah anak-anak ternama. Sayangnya hanya sedikit yang mengetahui kalau lobi-lobi adalah buah. Daerah termahsyur di Jakarta seperti Menteng, Kemang, Gandaria, dan Bintaro adalah nama-nama buah. Buah-buah ini sudah langka dan jarang ditemukan yang menjual buah-buah ini. Sangat disayangkan apabila generasi muda Indonesia lebih mengetahui dengan jelas buah-buah apel dan jeruk serta pir dan anggur yang lebih banyak dari impor dan mudah ditemui di swalayan. Diperlukan langkah-langkah strategis supaya buah-buah asli indonesia bisa tenar dan menjadi pilihan utama masyarakat indonesia sendiri.

fenomena buah manggis juga memunculkan dampak negatif di mana harga buah tersebut malah menjadi mahal. Buah manggis dulu beneran murah karena kalau lihat dari sisi permintaan emang tidak banyak. Sekarang menjadi primadona buah baru di samping buah naga. Hal ini bisa membuat buah manggis ditinggalkan setelah orang-orang yang penasaran mencoba dan bisa nasibnya seperti apel dan jeruk lokal yang kalah dengan buah impor karena harga jual yang kalah bersaing.

Ayo tunggu apa lagi bagi yang belum merasakan nikmatnya buah manggis, cobalah buah tersebut dan nikmatlah selagi buah manggis sefenomenal ini. Sekian dan terima kasih.



Silakan ditengok-tengok link di bawah ini:

-  Belanja Iklan Produk Kulit Manggis Mengalahkan Iklan Politik
-  Lirik Jingle Iklan Mastin
-  Waduh.... Iklan Sebuah Produk Kulit Manggis mirip Iklan dari   Korea

2 komentar:

  1. makasih artikelnya dan bermanfaat bagi kita semua
    http://birojasastnkjakarta.blogspot.com

    BalasHapus

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...