Argumentasi bahwa
Indonesia sudah eksis jauh sebelum masehi part 1
Prolog: Kita memang mengetahui sejarah tentang Indonesia. Sejarah tentang Indonesia sudah sangat jelas dicantumkan di manapun, termasuk di buku pelajaran, buku-buku sejarah, dll. Namun, masih ada beberapa sejarah tentang Indonesia yang belum kita ketahui atau belum dicantumkan oleh pengarang yang lain. Padahal bukti-bukti tersebut sudah ada tapi kita tidak menyadarinya. Oleh karena itu, untungnya penulis berhasil mendapatkan rangkuman singkat mengenai Indonesia sudah eksis jauh sebelum masehi buah pena dari Bapak Johan Riadi, S.Pd. Semoga bermanfaat dan berguna.
- Dan (telah kami tundukan) untuk Sulaiman angin yang sangat kencang tiupannya yang berhembus dengan perintahnya ke negeri yang kami telah memberkatinya. Dan adalah kami mengetahui segala sesuatu. (Al-Anbiya: 81). Banyak para ilmuwan yang menafsirkan teks ini merujuk pada Indonesia (Sumatera). Salah satu argumentasinya adalah bahwa kata “negeri yang diberkahi biasanya disifati di dalam Al-Qur’an sebagai “Negeri yang mengalir di bawahnya sungai-sungai”. Argumentasi lain, petikan Al-Qur’an tersebut sebenarnya adalah padanan yang serupa dengan versi Al-Kitab, yaitu:
“Dengan kapal-kapal itu, Hiram mengirim
anak buahnya, yaitu anak-anak kapal yang tahu tentang laut menyertai anak buah
Salomo. Mereka sampai ke Ofir. Dan dari sana mereka mengambil empat ratus dua puluh talenta emas, yang mereka bawa kepada Raja Salomo” (1 Raja-Raja, 9:27-28)
a)
Ofir = nama sebuah gunung di Sumatera utara
disebut juga Gunung Talamau. Gunung Talamau dan gunung di sebelahnya, “Gunung
Amas” dikenal sebagai penghasil emas sejak zaman purba
b)
Dalam pasal selanjutnya, yaitu 1 Raja-raja 10:
12 “Raja mengerjakan kayu cendana itu menjadi
langkan untuk rumah TUHAN dan untuk istana raja, dan juga menjadi kecapi dan
gambus untuk para penyanyi; kayu cendana seperti itu tidak datang dan tidak
kelihatan lagi sampai hari ini.” Dikabarkan mendapatkan persediaan kayu
Cendana untuk membangun istananya. Kayu cendana tidak ditemukan di mana pun
selain di Nusa Tenggara.
- 2. Tentang Sumatera sebagai pulau penghasil emas purba tidak diragukan. Hal ini disebutkan oleh orang dari seluruh bangsa di masanya, misalnya:
a)
Orang Yunani kuno menyebut Indonesia bagian
barat sebagai: Chyse, Argyre Chora (negeri perak), Chyse Chora (negara perak),
dan Chryse Chersonesos (semenanjung emas).
b)
Orang Tiongkok (It-Sing, yang pernah mengembara
sampai Sumatera) menyebut Sumatera sebagai Chin Chou (金岛) jin1 dao3 atau Pulau Emas.
c)
Dalam cerita Ramayana dikisahkan pencarian Dewa
Sinta, istri Rama yang diculik Rawana, sampai ke Suwarnadwipa. Suwarna artinya
emas. Dwipa artinya pulau. Jika disatukan, maka artinya pulau emas.
d)
Orang India purba menyebut Sumatera dengan sebutan Suwarna Dwipa (negeri
emas) atau Swarnabhumi (Pulau Emas)
Bersambung ke part 2
Bersambung ke part 2
Dikutip dari modul pembelajaran Sejarah karya Bpk. Johan Riadi
Pihak admin dari blog alam pelajaran memperbolehkan kepada siapa saja untuk menggandakan postingan ini, tetapi harus menyantumkan asal postingan ini, yaitu blog alam pelajaran
di www.alam-pelajaran.blogspot.com.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar