Ikan, termasuk "seafood" lainnya, merupakan jenis makanan sehat yang rendah lemak jenuh, tinggi protein, dan merupakan sumber penting asam lemak omega 3.
Ikan baik untuk tambahan diet karena kaya akan vitamin, mineral, dan nutrisi yang dibutuhkan agar tubuh tetap sehat. Orang yang sering makan ikan cenderung mengonsumsi lebih sedikit daging dan keju.
Beberapa cara sehat untuk memasukkan ikan dalam program diet Anda di antaranya bisa dengan cara dipanggang, rebus, dan dikukus. Ikan sangat direkomendasikan oleh banyak pakar kesehatan sebagai makanan dengan manfaat kesehatan yang kompleks.
Berikut ini adalah beberapa manfaat yang dapat Anda peroleh dengan mengonsumsi ikan.
1. Kesehatan kardiovaskular
Asam lemak omega 3 yang ditemukan dalam ikan telah terbukti manfaatnya bagi jantung, arteri, dan vena yang membentuk sistem kardiovaskular Anda. Konsumsi ikan dapat membantu mencegah penyakit jantung dan gagal jantung dengan mencegah akumulasi trigliserida, mengurangi tingkat trigliserida berlebih, meningkatkan HDL (kolesterol baik), dan mencegah pembekuan darah. Studi para ahli dari Harvard School of Public Health menyimpulkan, makan sampai dua porsi ikan dalam seminggu dapat mengurangi risiko kematian akibat penyakit jantung tiga kali lipat.
2. Menurunkan tekanan darah
Minyak ikan sangat berguna untuk menurunkan tekanan darah, tetapi peran mereka dalam pencegahan belum jelas. Namun, mengasup banyak minyak ikan tidak dianjurkan.
3. Menurunkan berat badan
Menurut sebuah penelitian yang dilakukan di University of Georgia, minyak ikan dengan DHA membantu menghentikan konversi pra-sel lemak ke dalam sel lemak sehingga mengurangi penumpukan lemak secara keseluruhan. Penelitian sebelumnya juga menunjukkan, konsumsi kapsul minyak ikan diikuti dengan berolahraga efektif menurunkan lebih banyak lemak daripada olahraga tetapi tanpa asupan suplemen minyak ikan.
4. Menekan risiko kanker
Omega 3 dalam ikan telah terbukti membantu mencegah tiga jenis kanker yang paling umum, yakni kanker payudara, kolon, dan prostat. Suplemen minyak ikan juga dapat membantu pasien yang menderita hiperlipidemia.
5. Meningkatkan fungsi otak
Asam lemak omega-3 pada ikan dapat membantu perkembangan otak Anda. Asupan omega-3 yang tepat dapat membantu meningkatkan fokus mental pada anak-anak dan orang dewasa. Sebuah studi baru menunjukkan, suplemen minyak ikan dapat meningkatkan memori pada orang dewasa. Para peneliti juga menemukan manfaat asam lemak omega-3 pada ikan dalam meningkatkan perkembangan otak bayi dan anak-anak.
6. Melawan peradangan
Ikan, terutama minyak ikan, memiliki sifat anti-inflamasi. Oleh karena itu, ikan efektif dalam mengurangi peradangan dalam darah dan jaringan. Asam lemak omega-3, khususnya EPA, banyak ditemukan dalam minyak ikan dan memiliki efek yang sangat positif pada respons inflamasi sehingga sangat membantu dalam mengurangi radang sendi, prostatitis (radang prostat), dan sistitis (radang kandung kemih).
7. Menyehatkan mata
Konsumsi ikan sangat baik karena mempunyai kemampuan dalam memperbaiki penglihatan. Ikan dapat melawan degenerasi makula (bagian tengah retina), glaukoma, dan sindrom mata kering. Sebuah studi baru menemukan bahwa orang yang makan setidaknya dua porsi ikan per minggu lebih kecil kemungkinan mengalami degenerasi makula terkait (penyebab utama kebutaan terkait usia) dibandingkan orang yang tidak makan ikan sama sekali. Para peneliti mengatakan, asam lemak omega-3 dapat mengurangi risiko inflamasi dan meningkatkan fungsi pembuluh darah.
8. Perawatan kulit
Konsumsi ikan membantu menjaga kulit dalam kondisi baik. Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Lipid Research, asam lemak omega-3 EPA yang ditemukan dalam minyak ikan dapat membantu mencegah keriput dan menunda proses penuaan kulit. Bahkan, menurut beberapa studi terbaru, suplemen minyak ikan dapat menjaga kulit dari kerusakan akibat paparan sinar matahari.
9. Mengatasi depresi
Asam lemak omega-3 dalam minyak ikan baik untuk mengurangi depresi dan kecemasan. Studi telah menemukan bahwa masyarakat yang mengonsumsi banyak ikan memiliki tingkat depresi yang lebih rendah.
sumber: www.kompas.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar