Tampilkan postingan dengan label Boneka okiku. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Boneka okiku. Tampilkan semua postingan

Rabu, 05 September 2012

Temuan Candi di Pati Langka


Sumber gambar: Balai Arkeologi Yogyakarta

Tim Balai Arkeologi Yogyakarta berhasil mengekskavasi candi di Desa Kayen, Kabupaten Pati, Jawa Tengah. Dua candi yang diekskavasi ialah satu kompleks percandian, satu merupakan candi induk, sementara yang lain adalah candi perwara.

Pihak Balai Arkeologi Yogyakarta menyatakan bahwa temuan candi Hindu ini langka dilihat dari sisi material bangunan dan lokasi penemuannya.

"Candi ini diperkirakan berasal dari abad ke 8 sampai 10. Material bangunannya terbuat dari batu bata merah," ungkap Rita Istari, ketua tim peneliti dari Balai Arkeologi Yogyakarta saat dihubungiKompas.com, Rabu (18/7/2012).

Rita menjelaskan, bangunan candi dengan material bata merah relatif langka di Jawa Tengah, apalagi pada abad 8-10.

Kepala Balai Arkeologi Yogyakarta, Siswanto, mengatakan bahwa selama ini terdapat dikotomi bahwa candi-candi di Jawa Timur banyak yang terbuat dari bata merah dan di Jawa Tengah terbuat dari batu.

"Dengan adanya penemuan ini, maka terbukti bahwa dikotomi itu tidak selalu benar," jelas Siswanto.

Material bangunan dari batu bata juga menunjukkan bahwa candi-candi kuno tak selalu dibangun dengan batu. Masyarakat atau kerajaan bisa saja membangun candi dengan material yang melimpah di sekitarnya.

"Kalau di wilayah dekat Pati, banyak material batu bata merah, jadi itu yang dipakai. Kalau mendatangkan batuan dari pegunungan untuk membuat candi, itu tidak mungkin sebab akan jadi pekerjaan berat," papar Rita.

Dari sisi lokasi, candi di Pati juga termasuk langka. Selama ini, mayoritas candi Hindu terdapat di wilayah yang tinggi karena Hinduisme menghormati gunung. Penemuan candi di dataran rendah relatif sedikit, diantaranya hanya di Tegal.

"Penemuan ini bisa menambah referensi tentang penyebaran Hindu di Indonesia," papar Siswanto.

Usia candi harus dipastikan. Jika candi lebih tua dari Borobudur dan Prambanan, maka candi dibangun saat masa penyebaran, tapi jika lebih muda maka dibangun oleh kerajaan Hindu yang berjaya di Indonesia.

Candi di Desa Kayen sebenarnya telah ditemukan oleh warga pada Mei 2011 lalu. Penemuan candi berawal dari keinginan warga untuk membangun mushola di lokasi candi.

Temuan kemudian dilaporkan ke Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala (BP3) Jawa Tengah kemudian ditindaklanjuti oleh Balai Arkeologi Yogyakarta. September tahun lalu, langkah ekskavasi telah dilakukan. Langkah yang sama lalu ditindaklanjuti baru-baru ini.

Hasil ekskavasi terbaru berhasil mengungkap arsitektur candi. Bagian candi induk berbentuk bujur sangkar dengan ukura 5,9 x 5,9 meter dan menghadap ke barat. Candi perwara berukuran 2,7 x 4,6 meter dan menghadap ke timur.

"Saat ini kami juga menemukan bagian yang diduga merupakan pintu masuk candi," kata Rita yang juga menjelaskan bahwa bangunan candi yang utuh hanya bagian dasar atau baturnya.

Sumber: kompas.com


Rabu, 20 Juni 2012

Boneka Okiku


Pernah mendengar tentang Boneka Okiku ? Boneka ini sampai sekarang masih menjadi misteri. Rambutnya terus memanjang walaupun sudah di potong berkali kali. Dan ditambah menurut penuturan orang yang pernah melihat boneka ini, boneka ini memang seram dengan segala nuansa non logisnya.
Secara logika, tidak ada yang bisa menjawab. Bagaimana bisa benda mati bisa menumbuhkan rambutnya terus menerus? Kalo di Indonesia, bisa di bilang mirip jenglot lah.
Bahkan, saking diluar pemikiran logika manusia. Sampai-sampai seorang peneliti Jepang melakukan tes forensik dan hasil hasilnya, rambut yang ditumbuhkan boneka ini sama persis dengan rambut pada anak usia 10 tahun. Wogh….!!!!
Asal mula
Awalnya boneka ini dibeli tahun 1918 oleh seorang pemuda bernama Eikichi Suzuki di Sapporo. Boneka ini dibeli Eikichi untuk adiknya yang berumur 2 tahun yang bernama Okiku, anak ini sangat menyenangi boneka ini dan memainkannya setiap hari. Hampir seperti soulmate deh… (Nama Boneka Okiku diambil dari nama anak ini).
Boneka dengan ukuran tinggi 40 sentimeter, berpakaian kimono dengan mata hitam dan rambut yang lebat menjadi teman bermainnya setiap saat, sampai pada suatu hari Okiku meninggal karena demam. Kemudian pada saat pemakamannya, Keluarga ingin memasukkan boneka ke dalam peti mati-nya tapi entah mengapa mereka lupa. Keluarga gadis tersebut kemudian menaruh boneka itu di altar rumah dan berdoa untuk setiap hari dalam rangka memperingati Okiku.
boneka-okiku
Boneka Okiku.
Beberapa waktu kemudian, mereka melihat rambut mulai tumbuh. Menurut cerita dan kisah, itu karena roh dari gadis itu yang tinggal di dalam boneka itu.
Tahun 1938 keluarga Suzuki pindah ke Shakalin (Kota kecil di Jepang), Boneka Okiku akhirnya dititipkan di kuil Mannenji di Hokkaido.
Menurut pendeta di kuil itu, membenarkan kalau rambut boneka okiku terus memanjang, walaupun dipotong terus secara berkala, tapi rambutnya tumbuh terus.
Tiap tahun di setiap tanggal 21 di bulan bulan tertentu, di kuil Mannenji diadakan ritual pemotongan rambut sang boneka.
Kabarnya, pengunjung yang berziarah ke kuil tersebut untuk melihat Boneka Okiku sering ngeliat mata sang boneka berkedip kepada mereka. Hiii Serem…
Keanehan lain yang dimiliki boneka ini adalah sejak Perang dunia ke2, mulut boneka ini dikabarkan membuka sedikit demi sedikit.
dikutip dari gugling.com

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...