Ilustrasi Pindah Pesawat
sumber: http://mag-umbraco-media-live.s3.amazonaws.com/1007/airport-transfers-header-image_824x317.jpg
Tidak terasa sebentar lagi akan memasuki masa liburan. Liburan sudah menjadi salah satu hal wajib yang dilakukan oleh sebagian besar masyarakat Indonesia. Dengan harga tiket penerbangan yang kompetitif dan diskon di mana-mana menjadikan liburan tidak terbatas pada kalangan dan usia tertentu. Lokasi wisata yang menjadi tempat tujuan sudah tidak terbatas di Indonesia saja tetapi sudah ke negara tetangga Indonesia. Lebih lanjut, sering terjadi masalah ketika kota keberangkatan tidak memiliki penerbangan langsung ke negara tujuan dan diperlukan transit di sebuah kota di dalam negeri yang memiliki penerbangan ke destinasi tujuan kita. Hal ini bisa terjadi karena pilihan kita dalam membeli tiket atau harga yang ditawarkan. Terdapat perbedaan dan tips-tips khusus yang harus diketahui. Supaya lebih terbayang terdapat ilustrasi sebagai berikut.
Kisah Bapak J
Bapak J adalah seseorang yang tinggal di Kota Kupang hendak pergi ke Kuala Lumpur. Setelah melakukan pengecekan harga secara seksama ternyata rute yang harus ditempuh adalah
1. Kupang - Denpasar (domestik) misal dengan OO air
2. Denpasar - Kuala Lumpur ( internasional) misal dengan OX air
Bapak J sendiri sudah sering pindah pesawat ketika di Denpasar ketika hendak ke Jakarta dengan masa waktu ke penerbangan selanjutnya dengan maskapai sama tidak lama dan cukup mendatangi konter transit. Berdasarkan pengalaman tersebut Bapak J membeli kedua tiket tersebut dengan jarak waktu yang tidak terlalu lama. Alangkah terkejutnya ketika sampai di Denpasar Bapak J ternyata tidak mengetahui kalau perlu pindah terminal domestik ke internasional yang berjarak lumayan dan hampir ketinggalan pesawat karena harus check in lagi dan melewati imigrasi dll.
Supaya tidak bernasib dengan Bapak J ada beberapa TIPS sebagai berikut.
1. Lebih baik menggunakan maskapai yang sama dalam melakukan perjalanan domestik - internasional
Maksudnya bila perlu satu kali transit di kota di Indonesia maka sebaiknya menggunakan maskapai yang sama karena mengurangi risiko tertinggal pesawat karena penundaan atau delay. Menggunakan maskapai yang berbeda sangat riskan tertinggal pesawat apabila waktu pindah pesawat mepet dan tidak akan ditunggu oleh maskapai penerbangan lanjutan. Sebagai contoh maskapai pelat merah di Indonesia akan bertanggung jawab apabila penumpangnya yang connecting domestik ke internasional mengalami keterlambatan di rute domestik dengan membuat penerbangan internasional disuruh menunggu maupun diinapkan untuk penerbangan esok hari.
2. Menyiapkan waktu transit yang cukup
Perlu diperhatikan faktor-faktor seperti keterlambatan penerbngan, lamanya pengambilan bagasi, dan perjalanan dari terminal domestik menuju terminal internasional. Biasanya waktu yang ideal untuk melakukan transit domestik menuju internasional adalah mulai dari empat jam. Walaupun dirasa terlalu lama tetapi kenyataannya waktu tersebut adalah waktu paling minim. Sebagai gambaran dalam musim-musim liburan hampir semua penerbangan mengalami keterlambatan karena "maceet" di bandara dan di angkasa dan pengambilan bagasi menjadi lama karena banyak penerbangan yang tiba hampir bersamaan. Terminal domestik dan terminal internasional terkadang berjarak jauh seperti di Denpasar dan di Jakarta sehingga memakan waktu yang cukup lama.
suasana penuh di bandara ketika liburan
sumber: http://www.thepresidentpost.com/wp-content/uploads/2012/05/Crowded-Airport.jpg
3. Bawalah barang secukupnya
Membawa banyak barang ketika melakukan transit seperti ini sangat menyiksa karena repot dan menghabiskan waktu banyak serta rawan tertinggal. Sebaiknya bawalah bawaan yang sesuai dengan kemampuan kita dan terjangkau oleh kita. Hal ini juga buat memudahkan ketika check in di terminal internasional.
4. Melakukan check in secara online sebelumnya
Di beberapa maskapai ada antrian khusus untuk penumpang yang sudah melakukan check in dan bisa menghemat waktu dan mengurangi rasa khawatir apabila waktu transit cukup mepet. Waktu tutup konter check in di penerbangan internasional lebih cepat daripada domestik.
ilustrasi online check in
sumber: http://marketing.worldmate.com/blog/Online_Checkin_blog.png
5. Hindari membawa orang lanjut usia maupun anak kecil
Hal ini dilakukan supaya tidak merepotkan orang lanjut usia untuk lari-lari mengejar penerbangan selanjutnya dan repot menggendong anak kecil ketika pindah terminal. Walaupun ada mobil yang bisa mengescort hingga terminal internasional, sebaiknya dihindari.
6. Cari tahu jam sibuk bandara tempat transit
Penting tidak penting tetapi jam sibuk di bandara dapat membuat antrian imigrasi menjadi panjang dan bisa menyebabkan seseorang tertinggal pesawat. Jadwal harian bandara internasional dapat dilacak di internet seperti di situs flightstats.com
Semoga dengan tips-tips ini menambah pengetahuan kita semua dan bermanfaat dalam melakukan pindah pesawat dari terminal domestik menuju internasional. Janganlah ragu dalam melukan tarnsfer domestik menuju internasional. Selamat liburan, sekian, dan terima kasih.
label: cara pindah pesawat, cara transit, cara transit pesawat, cara transit kapal udara, cara transit domestik internasional, cara pindah dari domestik internasional, cara transfer pesawat, cara connecting flight, cara pindah-pindah pesawat, naik pesawat beda-beda, transit internasional dari penerbangan domestik, takut ketinggalan pesawat, cara ngitung waktu transit, cara tahu connecting flight
Yah aku udah dapet tiket pesawat dari Jakarta ke Ho chi minh dan transit di Kuala lumpur, namun karena ga teliti ternyata waktu transit cuma 1jam 40 menit, tapi itu satu maskapai dan rencana ga bawa bagasi, kira2 cukup ga ya? Aduh jadi takut
BalasHapus