Sabtu, 20 Desember 2014

Penting!!! Perhatikan Hitungan Ini Sebelum Menentukan Kelayakan Naik Gaji Anda



ilustrasi kenaikan gaji tidak sebanding dengan inflasi
sumber: http://www.tlnt.com/media/2010/08/Salary-increase-200x150.jpg


A. Latar Belakang Masalah
Dalam beberapa tahun belakangan, kenaikan gaji yang dirasakan oleh kita terasa besar. Kenaikannya cukup menggembirakan hati apalagi biasanya karena apresiasi terhadap pekerjaan kita di tahun sebelumnya Namun, sering kali gaji UMR yang kita dapatkan terasa sia-sia karena setelah gaji naik, harga kebutuhan pokok juga ikutan naik.

Ternyata penyebabnya adalah kenaikan gaji yang didapat memang tidak sebanding dengan inflasi yang dialami oleh negara kita tercinta ini. Akibatnya, kenaikan gaji yang besar tersebut terasa kurang. Padahal ada rumus sederhana untuk mengecek kenaikan gaji yang didapat apakah sudah cukup atau belum. Marilah kita membahas satu demi satu cara menghitungnya tersebut berdasarkan 3 komponen penting, yaitu

1. Gaji Lama Kita
Gaji ini adalah gaji yang didapat sebelum mengalami kenaikan gaji. Untuk menghitungnya sebaiknya menggunakan gaji  yang setiap bulan diterima di luar bonus, lembur, dan tunjangan. Biasanya disebut gaji pokok. Contohnya 1 juta rupiah. Bonus, lembur, dan tunjangan tidak dimasukkan karena 3 hal tersebut belum tentu didapat rutin.

2. Gaji Baru Kita setelah kenaikan
Gaji ini adalah gaji yang didapat sesudah mengalami kenaikan gaji. Misalnya tahun berikutnya kita mendapat kenaikan sebesar 10 persen, maka gaji yang diterima kita akan 1,1 juta di luar bonus, lembur, dan tunjangan.

3. Tingkat inflasi yang dialami
Komponen ini adalah komponen yang membuat gaji kita terasa kurang. Inflasi terjadi jika uang beredar terlalu banyak di pasaran. Salah satu penyebabnya adalah kenaikan gaji yang dialami oleh kita sendiri. Berhubung penulis kekurangan data tingkat inflasi saat ini, penulis akan estimasi nilainya sekitar 2 digit atau 10 persen untuk barang-barang pokok. Untuk mengetahui tingkat inflasi saat ini bisa melihat di situs BPS atau Badan Pusat Statistik.




B. Cara Perhitungan Mengecek Kenaikan Gaji Berdasarkan Inflasi (Rasio Pertumbuhan Ekonomi yang Nyata)

Caranya menggunakan rumus

([gaji pokok baru - gaji pokok lama ] / gaji pokok baru) - laju inflasi (pakai koma)

berdasarkan angka-angka yang didapat pada bagian sebelumnya maka kita bisa hitung

([1,1 juta - 1 juta] / 1 juta) - 0,1 = 0

ya, hasilnya adalah 0




C. Membaca Hasil Perhitungan Kita

1. Jika Hasil yang didapat adalah 0

Jika Hasil yang didapat bernilai 0, maka kenaikan gaji yang kita dapatkan tidak berarti atau dapat                 dikatakan kita tidak mengalami kenaikan gaji. Karena gaji yang diterima hanya cukup buat menutupi             inflasi yang dialami tahun ini. Akibat yang bisa terjadi adalah uang terasa habis begitu saja.

2. Jika Hasil yang didapat adalah >0
Jika hasil yang didapat bernilai positif atau lebih besar dari 0, maka selamat gaji yang kita dapatkan memang benar-benar naik dan mudah-mudahan kita dapat merasakan kelebihan gaji kita. Gaji yang didapat sudah melebihi inflasi yang dialami sehingga secara teori akan ada uang berlebih. 

3. Jika Hasil yang didapat adalah < 0 
Jika hasil yang didapat bernilai negatif atau lebih kecil dari 0, maka kenaikan gaji yang kita dapatkan tidak ada artinya karena nilai gaji kita yang didapatkan lebih kecil nilainya dari tahun lalu. Akibatnya kita akan terasa kurang setiap bulannya.


Semoga artikel ini bermanfaat bagi kita semua dan mohon maaf bila ada salah kata. Sekian dan Terima kasih


sumber: diolah dari berbagai macam sumber


label: alasan gaji tidak cukup, gaji terasa kurang, pendapatan pas-pasan, pendapatan tidak naik, pendapatan habis melulu, kurang besar kenaikan gaji, kenaikan UMR, UMR kurang naik, UMR kurang banyak, gaji kurang banyak, hitungan berguna, hitungan mengenai gaji, hitungan mengenai pendapatan, anti upah murah


1 komentar:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...